KARYA TULIS ILMIAH
PEMBUATAN TAPE DARI PISANG
SEBAGAI MAKANAN YANG ENAK DAN BERCIRI KHAS
JAJANAN
DISUSUN OLEH :
Zaqy Saputra
Eka Baskara
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 METRO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pembuatan tape dari pisang sebagai makanan yang enak dan berciri
khas masakan
Karya Tulis Ilmiah ini disahkan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 10 febuari 2009
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : SMA NEGERI 2 METRO
Menyetujui
Guru pembimbing I Guru pembimbing II
Dra. Ratna Multiwinarsih Yamir Sugiyono S.pd
NIP. 132201382 NIP. 132126542
Mengetahui
Kepala SMA N 2 Metro
Hartanto S.pd
NIP. 131906598
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Pembuatan Tape Dari Pisang Sebagai Makanan yang Enak dan Bercirikhas Masakan Indonesia”, sehingga saya dapat menyelesaikan dengan penuh tanggung jawab dan sebaik-baiknya.
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah ingin memberi informasi kepada masyarakat tentang pembuatan tape dari pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan Indonesia, dengan ini masyarakat dapat memebuat makanan yang enak dan bercirikhas masakan Indonesia dengan bahan yang mudah didapat tanpa memerlukan biaya yang cukup banyak.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada :
- Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuknya dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
- Kedua orang tua kami yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada kami untuk menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
- Hartanto S.pd selaku kepala SMA NEGERI 2 METRO yang telah memberikan izin kepada kami untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah ini.
- Dra. Ratna Multiwinarsih selaku Pembina KIR SMA NEGERI 2 METRO yang telah membantu dan memberi semangat kepada kami dalam penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini.
- Dra. Rudi Hartati selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kami yang telah membantu dalam proses tata bahasa dalam karya tulis ilmiah ini dan memberi semangat kepada kami.
- Dra. Suminah selaku walikelas kami yang telah memberi dorongan motivasinya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
- Teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat kepada kami dalam penyusunan karya tulis ini.
Selain itu, kami menyadari masih banyak kekurangan serta kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penulisan karya tulis berikutnya.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua dan para pembaca. Amin
Metro, 10 febuari 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………….……………… 1
Halaman Pengesahan…………………………………………………………. 2
Kata Pengantar………………………………………………………………... 3
Daftar Isi……………………………………………………………………….. 5
Bab I Pendahuluan………………………………………..……………………. 6
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 6
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 7
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………… 7
Bab II Tinjauan Pustaka……………………………………………………. 8
2.1 Tanaman Pisang……………………………………………………. 8
2.2 Taksonomi Tanaman Pisang………………………………………. 13
2.3 Hipotesis……………………………………………………… 14
Bab III Metode Penelitian………………………………………………… 15
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………. 15
3.2 Metodologgi……………………………………………………… 15
3.3 Alat dan Bahan…………………………………………………… 15
3.4 Prosedur Kerja/Penelitian…………………………………………. 16
Bab IV Data dan Pembahasan………………………………………………… 18
4.1 Data………………………………………………………………… 18
4.2 Pembahasan………………………………………………………… 18
Bab V Penutup………………………………………………………………… 20
5.1 Kesimpulan……………………………………………………… 20
5.2 Saran…………………………………………………………… 20
Daftar Pustaka………………………………………………………………. 21
Lampiran……………………………………………………………………… 22
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman pisang dikenal sebagai tanaman multiguna, karena seluruh bagian tanaman mulai dari bonggol akar, batang, daun, buah bermanfaat bagi manusia maupun hewan. Tanaman pisang dapat di manfaatkan sebagai makanan.
Tanaman pisang dapat tumbuh dimana saja, sehingga tanaman ini dapat kita jumpai di seluruh
Tanaman pisang dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ±1000 m dibawah permukaan laut (dpl). Tanaman ini lebih senang di lokasi yuang banyak mengandung curah hujan yang banyak sepanjang tahun.
Di daerah yang beriklim kering , musim hujannya 2-5 bulan, dan musim kemaraunya 6-8 bulan , tanaman pisang masih mampu berbuah asalkan kedalaman air tanahnya 100-250 cm.
Tanah yang subur dengan prioritas yang baik, mengandung kapur dan ber ph 6-7 paling di senangi tanaman pisang. Tanaman pisang menyukai tanah yang tidak tergenang air. Tanah yang berdrainase tidak baik , karena dapat menyebabkan penyakit akar.
Buah pisang yang selama ini diantaranya hanya dapat di jadikan buah, selai, gorengan, dan bahan pembuat roti kini dapat di fermentasikan menjadi tape pisang . Untuk itu , kami menggunakan pisang sebagai bahan utama pembutan tape pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
1.2 Rumusan Masalah
Saya membatasi masalah pembutan tape pisang sebagai makanan yang enak
dan bercirikhas masakan
1. Apakah buah pisang dapat digunakan sebagai bahan utama pembnuatan tape
Pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
2. Bagai mana taanggapan masyarakat tentang tepe pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
1.3 Tujuan Penelitian
1. Ingin memberi informasi tentang pembuatan tape pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
2. Mengetahui tanggapan positif atau negative terhadap buah pisang yang
dijadikan tape sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat menghasilkan tape pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas
masakan
2. Dapat memberitahukan kepada masyarakat bahwa tape pisang dapat dijadikan sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.
Keanekaragaman pisang
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok,
Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin).
Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan epe (Makassar).
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Energi
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yang terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat.
Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi.
Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
2.2 Taksonomi Tanaman Pisang
Pisang | ||||||||||||
Pisang di perkebunan | ||||||||||||
| ||||||||||||
Spesies | ||||||||||||
|
2.3 Hipotesis
- Tanaman pisang memiliki banyak manfaat apabila kita tahu cara penggolahanya.
Semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Saya yakin
bagian utama pisang yang paling banyak manfaatnya adalah buahnya. Hal ini
dapat dilihat dari cara konsumsinya yang di bedakan menjadi dua. Yaitu pisang
meja dan pisang olahan.
- Masyarakat mungkin tidak yakin bahwa buah pisang dapat di buat tepe. Namun saya yakin bahwa masyarakat akan memberi tanggapan positif terhadap hasil pembutan tape pisang ini.
BAB. III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada :
3.1.1 Penelitian I
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 januari 2009
Tempat : SMA NEGERI 2 METRO
3.1.2 Penelitian II
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 januari 2009
Tempat : SMA NEGERI 2 METRO
3.2 Metodologi
Metode yang digunakan :
3.2.1. Metode eksperimen
3.2.2. Metode angket
3.2.3. Metode kajian pustaka
3.3 Alat dan Bahan
No | Alat | Bahan |
1 | Sendok | Pisang |
2 | Sutil | Ragi |
3 | Kompor minyak | Daun pisang |
4 | Panci | |
5 | Pisau | |
6 | Tampah | |
3.4 Prosedur Penelitian
Kami melakukan penelitian yang menggunakan metode eksperimen sebagai berikut :
Ø Tahap I
Perencanaan
Menemukan cara memanfaatkan pisang sebagai bahan utama pembuatan
tape yang enak dan bercirikhas masakan
Ø Tahap II
Persiapan
Dalam tahap ini saya melakukan kegiatan antara lain sabagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Memotong pisang dari batangnya, mencuci, merebus, dan mengolahnya menjadi tape.
Ø Tahap III
Pelaksanaan
Dalam melakukan tahapan yang ini, kegiatan saya adalah :
a. Mencampurkan pisang yang tyelah di rebus dengan ragi hingga merata.
b. Membungkus pisang dengan daun pisang atau toples.
c. Melakukan penarikan angket dari 100 pelajar
Ø Tahap IV
Perhitungan
Menghitung presentase dari hasil penarikan angket.
Cara membuat tape pisang :
Potong pisang per buah dan di cuci bersih. Cuci pisang hingga bersaih sampai getahnya hilang. Setelah itu, rebus pisang hingga matang. Setelah pisang matang, tiriskan hingga dingin. Jangan di campur ragi dahulu sebelum pisang dingin. Hal ini dapat menyebabkan gagalnya fermentasi pada pisang. Setelah dingin, lalu kupas pisang dari kulitnya dan di campurkan ragi hingga merata , lalu di bungkus dengan daunpisang atau toples. Biarkan beberapa hari hingga fermentasi berhasil. Setelah fermentasi berhasil, tape pisang siap di nikmati.
BAB. IV
Data dan Pembahasan
4.1 Data
Tabel 4.1 Presentase peminat tape
No | Kriteria | Pilihan | Presentse |
1 | Rasa | Enak | 85% |
Kurang | 10% | ||
Tidak | 5% | ||
2 | Warna | Menarik | 60% |
Kurang | 35% | ||
Tidak | 5% | ||
3 | Aroma Pisang | Ya | 5% |
Sedikit | 6% | ||
Tidak | 89% |
4.2 Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan dalam Penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pehitungan.
1. Perencanaan dimulai mencari cara pengolahan pisang menjadi tape sebagai
makanan yang enak dan bercirikhas masakan
2. Persiapan meliputi alat dan bahan dan cara pembuatan.
3. Perhitungan dilakukan dalam menghitung angket data presentase dari hasil
penarikan angket.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan tebel 4.1, dapat dibuktikan bahwa hipotesis kami benar
Yaitu :
1. buah pisang dapat di manfaatkan menjadi tape pisang sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
2. Masyarakat memiliki minat yang tinggi terhadap tape pisang. Tape pisang memiliki rasa yang enak , warna yang menarik , serta aroma buah pisang yang sudah tidak tercium lagi. Buah pisang juga memilki kandungan gizi yang cukup. Hal tersebut membuat kami yakin bahwa ,masyarakat dapat menerima tape pisang tersebut.
BAB. V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan maka dapat saya simpulkan bahwa :
1. Buah pisang dapat dimanfaatkan untuk bahan
sebagai makanan yang enak dan bercirikhas masakan
2. Buah pisang mengandung banyak sekali vitamin, protein dan gizi yang dengan
mudah di serap oleh tubuh.
3. Tape pisang dapat di praktikan dengan mudah oleh masyarakat, karena bahan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kami menyarankan :
1. Sebaiknya penlitian ini dilakukan lebih baik lagi
2. Sebaiknya tape pisang dapat di manfaatkan oleh masyarakat umum untuk
menambah pendapatan.
Daftar Pustaka
Wikipedia bebas bahasa
Lampiran
Tabel 4.1 Presentase peminat tape dari sample sebanyak 100 orang di SMA N 2 METRO dengan pemilihan sample secara acak
No | Kriteria | Pilihan | Presentse |
1 | Rasa | Enak | 85% |
Kurang | 10% | ||
Tidak | 5% | ||
2 | Warna | Menarik | 60% |
Kurang | 35% | ||
Tidak | 5% | ||
3 | Aroma Pisang | Ya | 5% |
Sedikit | 6% | ||
Tidak | 89% |
Presentase rasa
Keterangan :
Ø Biru : enak
Ø Merah : kurang
Ø Kuning: tidak
Presentase warna
Presentase aroma
Biaya yang diperlukan pembuatan tape pisang : Untuk mendapatkan semua bahan yang di perlukan kami tidak memerlukan biaya. Karena semua yang kami perlukan telah tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar